Kebakaran hutan, telah menimbulkan keresahan terutama bagi masyarakat yang ada di Provinsi Riau, Jambi, Sumatera Selatan, dan Kalimantan. Mirisnya lagi, tahun ini negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura juga ikut kebagian asap akibat kebakaran lahan di Indonesia.
Selain menimbulkan banyak kerugian materi, kondisi ini turut memperburuk kondisi kesehatan. Awal pekan ini, Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di ibukota Riau, Pekanbaru berada di angka 984. Padahal level tertinggi ISPU berada di kisaran 300-500. Hal ini lantas ditetapkan sebagai status darurat asap.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei sedang mempertimbangkan rencana evakuasi dan relokasi warga yang terkena dampak kabut asap. Sebab pihaknya mencatat terdapat ratusan titik api yang tersebar di beberapa wilayah tadi.
"Saya lihat dampaknya luar biasa terhadap mereka. Saya bukannya menakut-nakuti, tapi kita perlu pikirkan dampak jangka panjang terhadap kesehatan, misalnya kanker, meski itu bisa diperdebatkan,” ujar Willem, seperti yang dilansir dari Koran Jakarta (17/9).
Sebagai antisipasi, lima cara ini diharapkan bisa membantu menekan dampak buruk asap terhadap kesehatan:
Masker
Bagi Anda yang berencana ke luar rumah, disarankan untuk menggunakan masker dengan kualitas terbaik, seperti masker dengan standar N95. Sebab masker kain biasa dianggap tidak mampu menghindari polusi masuk ke dalam paru-paru penggunanya.
Tetes mata
Selain paru-paru, mata juga rentan terhadap asap. Untuk mengatasi iritasi, Anda bisa menggunakan tetes mata. Selain itu, bagi Anda yang terbiasa mengenakan lensa kontak, disarankan untuk tidak menggunakannya hingga keadaan lebih membaik dan udara kembali bersih.
Jangan menambah polusi di dalam rumah
Dengan menjaga kebersihan udara di dalam ruangan, yakni menghindari rokok, kurangi kegiatan memasak dalam ruangan, atau membakar lilin dalam rumah. Kondisi darurat asap menjadikan rumah sebagai tempat yang paling aman untuk berlindung.
Sebisa mungkin hindari masuknya asap ke dalam rumah
Bisa dilakukan dengan merapatkan jendela dan pintu rumah atau dengan penggunaan AC yang tidak mengambil udara dari luar. Tidak disarankan untuk menggunakan alat pembuatan ozone, pasalnya hal ini dapat menambah polusi.
Membatasi aktifitas fisik
Saat olahraga, tubuh membutuhkan udara 10-20 kali lebih banyak dari kondisi normal. Oleh sebab itu, saat wilayah Anda masih diliputi asap disarankan untuk mengurangi aktivitas fisik.
Sumber : Koran-jakarta/Jawaban.com by tk